DAN NABI SULAIMAN PUN MEMILIH ILMU...

10:16 PM 0 Comments


Sesuai firman allah, “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-mujaadilah : 11)

Dan “Tuhanku, tambahkanlah  kepadaku ilmu pengetahuan (thaahaa:114)

Berangkat dari cerita Nabi Sulaiman ditawari oleh Allah untuk memilih antara ilmu, harta, dan tahta. Nabi Sulaiman dengan tegas memilih ilmu, dan pilihan tersebut terbukti adalah yang terbaik. Dengan pilihan itu juga, Nabi Sulaiman akhirnya mendapatkan harta dan tahta sebagai raja, bahkan wanita, atas kehendak dan sepersetujuan Allah.  Nabi Sulaiman adalah raja yang sangat kaya dengan wilayah kekuasaan yang luas. Menerinta dengan adil dan bijaksana, sehingga Raja-raja negara lain pun menaruh hormat kepadanya. Nabi Sulaiman a.s. merupakan Nabiyullah yang tercatat dalam sejarah sebagai nabi yang cerdas, kaya raya, berkuasa dan shalih. Ada hadits yang mengisahkan tentang nabi Sulaiman.

Haditsnya berbunyi seperti ini: “Sulaiman diberi pilihan antara harta, kerajaan, atau ilmu.
Maka Sulaiman memilih ilmu. Lalu dengan sebab memilih ilmu (pada akhirnya) ia diberi kerajaan dan harta.”  (H.R. Ibnu ‘Asakir dan ad-Dailami).

Dalam hadits tersebut, Nabi Sulaiman lebih memilih ilmu daripada harta dan kerajaan. Ini adalah pilihan yang sangat tepat. Nabi Sulaiman paham betul bahwa ilmu itu tidak seperti harta dan kerajaan (tahta) Ilmu itu ringan dibawa ke mana-mana. Ilmu itu seperti biji yang tumbuh menjadi pohon yang kemudian menghasilkan buah yang segar dan bermanfaat. Ilmu itu cahaya yang menyingkirkan duri dan gelapnya jalan menuju tujuan sehingga kita akan tahu mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Mana arah ke surga mana arah ke neraka. Mana jalan menuju kaya dan mana jalan menuju kemelaratan. Keputusan yang kita ambil, akan membawa dampak masing-masing... Berbekal ilmu yang luas, Nabi Sulaiman berhasil menguasai dunia bukan dikuasai dunia. Ia pun berhasil menjadi raja yang cerdas nan kaya raya. Pada akhirnya ilmu, harta, tahta dan wanita, semua sudah dicapainya. Dan, memang begitulah fakta dan realitas bahwa orang berilmu derajatnya lebih tinggi daripada yang tidak berilmu.

Dari beberapa manfaat yang perlu diambil dari cerita nabi sulaiman itu menunjukkan bahwa ilmu adalah diatas segala-galanya. Yang namanya derajat adalah tingkatan maka manusia itu tergantung pada keilmuannya tingkatan-tingkatan tersebut menunjukkan derajat manusia Dan yang perlu diperhatikan ilmu yang dapat meninggikan derajat itu adalah ilmu yang bermanfaat bagi keseluruhan jika orang itu ahli dalam ilmu umum maka didunia akan ditinggikan derajatnya didunia dan apabila agama maka akan ditinggikan derajatnya disisi allah SWT. sesuai dengan pendapat ulama’ ilmu adalah standart keabsahan suatu amalan, tidak benar suatu amalan atau tindakan seseorang tanpa dilandasi ilmu (tidak diterima amalan tersebut).

Perlu dingat untuk seluruh pendidik khususnya pendidikan agama islam yang menjadi tolak ukur itu ada 3 hal diantaranya adalah:

  1. Keteladanan : disini orang tua atau guru dituntut untuk  bisa menjadi contoh pada anak-anaknya terutama dalam cinta rasul, cinta para ulama’, dan gemar membaca alquran dalam 3 hal tersebut orang tua atau guru harus bisa menjadi contoh dan setiap hari untuk dididik pada anak-anaknya sejak dini.

  2. Pembelajaran : dikhususkan untuk anak didik sejak kecil harus sudah diajarkan tentang bagaimana cara membaca al quran dengan benar, akhlak yang mulia, ilmu agama, dan ilmu umum.

Pengarahan : mulai dari kecil memang peran orang tua dan guru mendampingi anak-anaknya untuk selalu diajarkan tentang kebaikan dan mengenal perbuatan yang tidak patut dikerjakan, karna apapun yang terjadi pada anak sepenuhnya tanggungjawab orang tua dan guru, jika anak itu baik pasti karna didikan kepada anak itu tepat dan sebaliknya, dalam hal ini tanggungjawab orang tua dan guru adalah mengawal dan mengarahkan anak untuk tunduk kepada allah dalam segala perintah atau larangannya, untuk mencapai surga allah SWT. (Hrs)

Pengajian Oleh KH. Ali Imron Muhammad

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar: